Rabu, 10 Mei 2017

POTATOES SAUTE CHEESEBUTTER



Bahan:
- 5 buah kentang ukuran sedang
- 2 sdm mentega
- lada bubuk secukupnya
- garam secukupnya
- keju parmesan

Langkah:
1. Potong-potong kentang kecil memanjang (jangan terlalu tipis)
2. Rebus kentang sampai empuk, dinginkan sebentar
3. Masukkan kentang kedalam wadah. Tambahkan mentega dan aduk sampai tercampur rata
4. Panaskan teflon dan masukan kentang yang telah dicampur mentega
5. Tambahkan garam dan lada, aduk merata

6. Masak sampai kecoklatan, angkat dan hidangkan dengan parutan keju diatasnya

NASI GORENG SAMBAL IJO



Bahan:
- 125gr nasi putih
- 10 buah cabai hijau keriting
- cabai rawit hijau secukupnya
- 2 siung bawang putih
- 4 lembar daun bawang, iris tipis
- 3 sdt garam
- lada bubuk

Cara Membuat:
1. Haluskan cabai dan bawang putih, kumudian tumis sampai harum
2. Masukan irisan daun bawang, tumis sebentar
3. Masukan nasi putih, aduk rata
4. Tambahkan garam dan lada bubuk. Aduk kembali sampai bumbu benar-benar merata


PUDING BROWNIES


(untuk 12 porsi)

Bahan:
- 1 lt susu cair tawar
- 1½ bungkus agar-agar bubuk putih
- 50 gr gula pasir
- 150 gr dark cooking chocolate
- 40 gr cokelat bubur
- 75 gr kacang kenari, sangrai, iris

Cara membuat:
1. campur susu, agar-agar dan gula pasir, lalu rebus hingga mendidih, kecilkan api. Masukkan dark cooking chocolate, aduk rata. Tambahkan cokelat bubuk aduk dengan ballon whisk dengan cepat hingga rata dan tidak berhenti.
2. Tuang adonan ke dalam loyang, biarkan setengah membeku. Taburi atasnya dengan kacang kenari.
3. Keluarkan puding dari loyang, potong-potong sajikan dingin.

nb: ballon whisk biasanya digunakan untuk mengocok telur, adonan cair, dsb.
Anda dapat membelinya di toko alat kue atau supermarket. Sebagai pengganti, gunakan sendok kayu. 

KHUSNUDZON



Assalamu`alaikum wr.wb
Apa kabar akhi dan ukhti sekalian? Semoga kabar baik yaa, bagaimana kegiatan hari ini? Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT amin. Masih ingatkah akhi dan ukhti tentang materi-materi kemarin? semoga masih yaa. Dalam kehidupan sealu saja ada yang baik dan tidak baik, ada yang senang ada yang sedih, ada yang wajib dan ada yang sunnah karena semuanya tentang kebalikan yang saling keterkaitan. Dari materi Suudzon yang sudah pernah kami bahas, kali ini kami disini akan membahas apa yang menjadi kebalikan dari Suudzon, yaitu Khusnudzon. Apa itu Khusnudzon?
Khusnudzon menurut bahasa berasal dari lafal bahasa Arab ‘husnun` yang artinya baik dan ‘adzzhonnu’ yang artinya prasangka. Sedangkan secara istilah, khusnudzon adalah setiap pikiran,anggapan dan prasangka baik terhadap orang lain.
Hukum berkhusnudzon pada orang lain adalah diperbolehkan karena jika kita terapkan khusnudzon dalam kehidupan sehari-hari  maka akan membawa dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ; 12 yang artinya,
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangnalah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain...”
Dari ayat tersebut sudah dijelaskan bahwa kita harus menjauhi prasangka buruk yang artinya kita harus berprasangka baik. Ketika berprasangka buruk mendapatkan dosa maka ketika kita berprasangka baik akan mendapat pahala. Selain membawa dampak positif dan berpahala, Khusnudzon juga menghindarkan diri kita dari penyakit hati, membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Selain berprasangka baik kepada orang lain ternyata kita diutamakan agar berprasangka baik kepada Allah SWT , hal ini karena jelaslah Allah SWT adalah Tuhan kita yang telah memberikan kita nikmat dan karunia-Nya.

Wassallamualakum wr.wb

POLA HIDUP SEHAT DAN GAYA HIDUP SEHAT




A.    Pengertian Pola Hidup Sehat

Pengertian pola hidup sehat adalah Upaya setiap orang agar selalu sehat, yaitu dengan memperhatikan gaya hidup sehat sehingga kita mempunyai kekebalan tubuh untuk terhindar dari berbagai macam penyakit. Tidak cukup hanya mengetahuinya, anda juga harus mempraktekkannya. Idealnya tubuh kita memerlukan 8 jam bekerja, 8 jam istirahat, 8 jam refreshing.

Pada era modern seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak menghiraukan kesehatan tubuhnya. Contohnya mereka yang masih di usia muda, yang semangatnya masih besar dan beranggapan bahwa tubuhnya masih kuat dan tidak bisa sakit. Padahal kita semua tahu bahwa penyakit bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Contoh lain orang yang tidak menghiraukan kesehatannya adalah orang yang sibuk dengan pekerjaannya. Jangankan melakukan gaya hidup sehat, bahkan waktu untuk makan pun sering kali lupa.
Nah, untuk menjaga tubuh anda agar selalu sehat dan segar, anda harus mengubah pola hidup anda.
Beberapa pola hidup sehat yang wajib anda perhatikan adalah pola makanan, olahraga, dan waktu istirahat yang cukup.

·         Pola makanan sehat
Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak karbohidrat dan lemak.
Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker.
Cukupi kebutuhan air dalam tubuh anda dengan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas/hari.
Konsumsi sayur dan buah-buahan yang masih segar.

·         Olahraga secara teratur
Dengan berolahraga secara rutin, membuat tubuh anda semakin bugar. Olahraga banyak sekali manfaatnya, seperti memperlancar aliran darah dan regenerasi sel-sel tubuh yang mati sehingga anda tampak segar dan bugar.

·         Cukup istirahat
Tubuh kita bukan mesin. Tubuh kita butuh istirahat minimal 7 jam perhari agar siap dan tetap segar menjalankan aktivitas berikutnya. Istirahat yang berkualitas akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anda.

Itulah beberapa contoh gaya hidup sehat yang dapat membantu anda mendapatkan tubuh yang sehat, segar serta bugar. Dan semoga kita semua tahu betul tentang pengertian pola hidup sehat dan kemudian dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.



A.    Pengertian Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang baik bagi tubuh.
Pengertian Pola Hidup Sehat Menurut Ahli: Menurut Kotler, pola hidup sehat yaitu gambaran dari aktivitas / kegiatan yang di dukung oleh minat, keinginan dan bagaimana pikiran menjalaninya dalam berinteraksi dengan linkungan. Tentunya terhadap hal-hal baik.
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa gaya hidup sehat adalah adalah suatu pilihan yang sangat tepat untuk kelangsungan hidup kita, sedangkan pola hidup sehat adalah jalan yang harus ditempuh untuk memperoleh fisik yang sehat secara jasmani maupun rohani. Jadi gaya hidup sehat adalah proses untuk mencapai pola hidup sehat.
B.     Keuntungan Bergaya Hidup Sehat
*      Merasa tenteram, aman dan nyaman Memiliki rasa percaya diri, hidup seimbang, tidur nyenyak
*      Berpenampilan lebih sehat dan ceria
*      Sukses dalam pekerjaan
*      Menikmati kehidupan sosial dilingkungan keluarga, handai taulan dan tetangga
C.    Pola Hidup Sehat
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dijalani untuk mencapai pola hidup sehat, diantaranya adalah konsumsi makanan, olah raga, istirahat, kualitas udara, dan pribadi yang kuat.
1. Konsumsi Makanan
Konsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan yaitu makanan yang harus bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Namun belu banyak yang memerhatikan tentang makanan, bahkan banyak makanan yang berbahaya bagi kesehatan sangat diminati, seperti makanan yang mengandung pengawet, makanan cepat saji/makanan instan.
Orang-orang zaman dahulu cenderung lebih panjang umurnya daripada di zaman sekarang, hal ini disebabkan karena mereka mengkonsumsi makanan-makanan segar, dan tanpa bahan kimia. Ini merupakan contoh penting betapa bahan kimia sangat merusak kesehatan kita.
2.Olahraga
Olahraga adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak yang mengabaikannya, padahal olahraga merupakan sumber kesehatan bagi seluruh tubuh. Olahraga yang teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih giat, menurunkan tekanan dara tinggi, menguatkan tulang-tulang, meningkatkan HDL(kolesterol yang baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran.
3. Istirahat Yang Cukup
Istirahat yang cukup diperlukan untuk memulihkan diri dari kelelahan dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai. Di sini jelas terdapat perbedaan yang sangat menonjol, kita di masa kini lebih sering bekerja hingga lupa waktu untuk istirahat atau bahkan sampai minum minuman penambah energi (suplemen).
4. Menciptakan Udara Yang Bersih
Bagi yang tinggal di daerah pedesaan tentunya udara yang bersih bukan merupakan hal yang sulit, namun bagi yang tinggal di daerah perkotaan perlu melakukan pengndalian terhadap kebersihan udara, paling tidak menanam pohon di sekitar rumah.
5. Pribadi Yang Kuat
Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh. Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya. Diantaranya kepribadian untuk pantang mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba, makanan yang mengandung pengawet dll.


Bab 5 : Brother Complex


“Orang bilang cinta tak bisa disalahkan. Lantas, apakah cintaku ini juga berhak mendapat pembelaan? Atau justru ancaman?”

-&&&-


Suasana pagi ini terasa sangat berbeda, lebih hidup dan berwarna. Rein terus memperhatikan kakaknya yang saat ini tengah fokus menyetir, sosok malaikat tampan yang selalu menjaganya, mengukir dan mengenalkan betapa indahnya dunia kepadanya. Indah, sebuah kata penuh makna yang sampai sekarang belum dapat Rein mengerti, ia tak pernah menemukan keindahan lagi setelah kejadian naas beberapa tahun silam, kecuali keluarga dan mentari pagi yang selalu menghangatkannya. Ah, ia hampir lupa dengan kebiasaannya yang  satu itu, padahal selama ini ia tak pernah melupakannya. Tapi rupanya sosok di sebelahnya ini mampu membuatnya melupakan segalanya, membuat gravitasi seolah hanya tertuju padanya.

Gadis itu menutup matanya perlahan, mengenyahkan pikiran-pikiran kotor yang selama ini mengganggunya. Rein tahu bahwa ia memang tak waras, dan ia tak bisa menyangkalnya. Semua itu terasa nyata, perasannya tak pernah bisa ia bohongi, bahwa ia mencintainya, sangat.

“Rein… kau tak apa?” ucap Ichsan di sebelahnya dengan pandangan khawatir, dan Rein merasakannya, lagi. Ia merasa senang bahwa kakaknya amat perduli padanya. Itu tak wajar, tapi bagaimana lagi? Bahkan ia tak bisa menghentikan perasaannya sendiri.

“Kakak, apa kau mencintaiku?”

“Aku sangat mencintaimu Rein, melebihi diriku sendiri”

Rein tersenyum kecut mendengar jawaban spontan Ichsan, ia tahu betul jika Ichsan mencintainya, sebagai adik tentunya. Bolehkah ia sedikit berbangga diri? Tapi sisi lain dalam hatinya meronta, meminta lebih atas hak yang sudah didapatkannya. Rasanya ia tak bisa hidup dalam kungkungan atmosfer yang sama dan berbagi oksigen dengan Ichsan jika ia terus melakukannya, menumbuhkan benih cinta yang tak pernah bisa gugur.

-&&&-

Ichsan menghentikan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah Rein, menatap beberapa murid yang tengah berlalu-lalang memasuki sekolah adiknya itu.

“Hey! Kita telah sampai, apa kau begitu mencintaiku hingga tak ingin kita berpisah walaupun hanya beberapa jam?” Ichsan beringsut, membantu melepas seatbelt Rein sembari menahan tawa tatkala mendapati wajah adiknya yang tertekuk. Oh, bukankah itu menggemaskan? Hiburan pagi yang amat manis bukan?

“Ya, dan aku sangat berterima kasih karena kau telah bersedia mengantarku wahai Voldemort yang tampan!”  Balas Rein tak kalah sengit, sebenarnya perkataan kakaknya memang benar hingga membuatnya membeku beberapa detik sebelum ia kembali tersadar. Ah, andai Ichsan bukan kakak kandungnya, ia pasti akan sangat bersyukur.

“Cepatlah, nanti kau terlambat tuan putri”

“Alasan klasik untuk mengusirku. Sampai jumpa pangeran tampan” Rein melangkahkan kakinya keluar diiringi tawa kakaknya yang kembali meledak. Ah, sungguh pintar ia membuatku jatuh cinta, gumam Rein dalam hati. Deru mobil yang ia dengar membuatnya terpaksa berbalik, melambaikan tangannya pada seseorang di dalam mobil itu yang berangsur meninggalkan area sekolah. Gadis itu mendesah kecewa tatkala mobil kakaknya menghilang ditikungan yang hanya berjarak sekitar 120m dari tempatnya berdiri.

“Hey, rupanya kau sudah sampai. Aku tak melihatmu dibus tadi” Rein memundurkan langkahnya, sedikit kaget karena sebuah suara tiba-tiba menginterupsi dirinya. Calvin, astaga anak itu. Akhir-akhir ini rasanya dia selalu muncul di hadapannya, entah itu dimimpinya ataupun dunia nyata, ah ya justru semakin sering semenjak Rein bertemu langsung dan melihat rupanya.

“Jangan mengagetkanku, Aksa!”

“Apa? Kau memanggilku siapa?”

“Ah sudahlah…” gadis itu berjalan tergesa, meninggalkan Calvin yang berdiri mematung menatap kepergiannya. Aksa? Siapa Aksa? Apakah dia kekasihnya yang baru saja mengantarnya tadi? Pikir Calvin dalam hati.

“Sial! Kemana dia akan pergi?”

 Calvin memutuskan berjalan mengikuti langkah Rein tatkala netranya tak sengaja menangkap siluet seorang gadis yang amat ia kenali berjalan menuju arah yang berlawanan dengan kelasnya. Jika seharusmya Rein berbelok kearah kanan, ia justru berbelok ke kiri yang merupakan area perpustakaan. Tapi lagi-lagi gadis itu membuatnya bingung, kali ini ia memang tak berbelok, melainkan terus berjalan melewati pintu yamg seharusnya ia masuki sejak tadi. Ah, apa dia akan pergi ke taman? Tapi bukankah taman itu sudah ia lewati? Kemana sebenarnya Reiin akan pergi? Benar-benar gadis aneh.

-&&&-

Rein merasa diawasi sedari tadi, tapi ia tak ingin ambil pusing. Hanya ada satu hal yang terlintas dikepala cantiknya, menenangkan diri dan menjauh dari kebisingan yang hanya akan membuat kepalanya serasa akan meledak. Dan tempat itu hanya ada disini, Rein menemukannya ketika ia masih kelas 10, sebuah hutan buatan yang terletak dibalik perpustakaan, tak heran jika tak banyak orang yang tahu tempat ini, mungkin mereka berpikir kenapa harus repot berjalan kaki jauh-jauh jika mereka bisa mengunjungi tempat yang lebih indah dan dibandingkan tempat terpencil seperti ini.

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menatap satu-persatu pohon yang tumbuh di hutan ini, sedikit berbeda dari hutan lainnya memang, jika hutan para umumnya ditumbuhi pohon pinus dan pohon-pohon lain yang Rein tak tahu namanya, justru keseluruhan hutan ini hanya ditumbuhi oleh pohon maple, dan beruntungnya kali ini daun-daun indah itu tengah berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Rein menghirup napas dalam-dalam, membiarkan udara segar mengisi penuh rongga dadanya yang terasa sesak, lantas menghembuskannya dengan perlahan, ia memejamkan matanya, merasakan desau angin menyapa kulit lembutnya, membawa beban pikirannya bersama nyanyian alam yang menyambut kedatangannya.

Andai ia dapat mengunjungi tempat ini setiap hari, tapi tak mungkin. Hal itu hanya akan membuat orang-orang, terutama Alyn curiga. Bukannya ia pelit, tak mau membagi sedikit informasi memgenai tempat indah yang tersembunyi dalam sekolah mereka. Rein hanya… ia hanya ingin melindunginya, ia tak dapat membayangkan bagaimana nantinya tempat uni jika semua orang tahu, tak akan ada lagi tempat hening yang mampu meredam.semua emosinya kecualu perpustakaan. Ya, sayangnya perpustakaan kini juga sudah beralih fungsi menjadi tempat favorit untuk berkencan bagi mereka yang tak ingin hubungannya terekspos, dengan alibi belajar bersama tentunya. Siapa yang akan curiga? Tentu Reun, dia adalah pengamat yang handal, meskipun begitu ia tak ingin berkicau, memilih diam dan menikmati hidupnya sendirim

Lagi-lagi perkembangan zaman yang menjadi sebabnya, ada kalanya Rein berpikir ingin hidup pada zaman dahulu dimana manusia masih mencintai dan melindungi alam dengan sepenuh hati mereka. Tidak seperti sekarang, manusia  seakan berlomba mengeksploitasinya, bahkan mengganti semua pekerjaan yang dahulu dilakukan oleh manusia dengan alat yang sekali tekan akan bekerja secara otomatis. Canggih? Tentu, tapi tak ada lagi kebersamaan, hanya ada ego dan sikap apatis dimana-mana.

Tapi Rein bersyukur, setidaknya masih ada sesuatu yang dapat ia nikmati keindahannya sebelum tempat tinggalnya berubah menjadi kota dengan robot besi di setiap sudut kota, atau bahkan menjadi kota besi yang berkarat. Tidak, Rein menggelengkan kepalanya beberapa kali, tersadar bahwa lamunannya telah membawanya terlalu jauh, dan sungguh Rein tak ingin hal itu benar-benar terjadi.

Tap… tap… tap

“Suara apa itu?” guman Rein lirih. Ia sdikit waspada mengingat lokasi ini jauh dari keramaian, dan itu akan mempermudah apabila ada seseorang yang ingin berbuat jahat kepadanya. Baru saja ia hendak kabur, memilih berlari dan menyelamatkan diri tetapi ia urungkan niatan itu setelah melihat Calvin berdiri tak jauh dari tempatnya. Pria itu tersentum, menampakkan lesung pipit dikedua pipinya yang membuatnya semakun terlihat manis.

Perlahan Calvin berjalan mendekatinya, mengikis sedikit demi sedikit jarak yang ia buat sendiri. Sebenarnya tadi ia ingin langsung mendekat pada Rein, tapi melihat gadis itu amat menikmati kegiatannya, ia menjadi segan untuk mengganggu.

“Apa kau sudah lama berdiri disana?”

“Ya, sejak kau menginjakkan kakimu disini. Aku tak tahu apa masalahmu, tapi kau bisa bercerita padaku” Jawaban polos Calvin membuatnya sedikit tersipu. Ah, kenapa ia jadi sangat mudah jatuh hati? Bahkan Rein terlah jatuh hati kepada namanya jauh sebelum ua nengenal pria itu! Ya, Tuhan! Padahal kedatangannya kemari tak lain adalah karena rasa cintanya yang menggebu terhadap kakalnya sendiri. Ini terasa tak masuk akal, pria itu mampu merasuki hati Rein semudah ia memasuki kehidupannya, menggantikan peran Ichsan didalamnya tanpa sisa.

“Kau akan menganggapku gila jika aku bercerita padamu”

“Benarkah?”

“Ya, aku menyukai seirang pria” Calvin terikik mendengar kalimat awal Rein. Menurutnya itu lucu, bagaimana bisa gadis itu berasumsi bahwa Calvin akan menganggapnya gila hanya karena gadis itu menyukai seorang pria, bukankah itu normal? Atau…

“Hey! Aku normal, aku gadis tulen. Tak seperti yang kau pikirkan, oke?” Calvin berdehem, menghentikan tawanya kerika Rein mulau menarik napasnya, bersuap untuk melanjutkan ceritanya

“Dia terpaut 7 tahun dariku, aku memanggilnya Chan, dan dia seorang polisi muda yang tampan. Dia sangat menyayangiku dan selalu melindungiku, bahkan ia berkata bahwa ia mencintaiku melebihi dirinya sendiri”

“Lalu apa yang salah? Kalian saling mencintai”

“Tak semudah yang kau pikirkan Aksa…” Rein berhenti sejenak, menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya, ia melakukan hal itu beberapa kali untuk mengurangi rasa gugupnya. Ini adalah kali pertamanya Rein bercerita kepada seseorang, dan orang itu adalah orang yang baru saja dikenalnya kemarin. Entahlah, ia hanya percaya begitu saja dengan pria di hadapannya ini yang tengah memasang ekspresi penasaran dan ekspresi lain yang tak terbaca

“Dia kakakku”

“APA?”


-&&&-

Bab 4 : Sebuah Tanda


"Goresan itu terus bergerak membentuk setengah lingkaran, dilanjutkan dengan garis lurus dan diakhiri dengan tanda titik dibawahnya"

-&&&-

Ketenangan malam memang tak bisa diragukan lagi. Malam menjanjikan kedamaian, ia memberikan waktu untuk berpikir, merenung, dan memperbaiki kesalahan yang pernah tercipta. Kesalahan? Bukankah semua manusia pernah melakukan kesalahan? Lantas bagaimana dengan mereka yang menganggap kesalahan tak bisa ditoleransi? Apa orang tersebut menganggap dirinya dewa? Bahkan seorang dewa pun dapat melakukan kesalahan bukan?

Sesuatu yang telah hancur mungkin tak akan bisa seindah dahulu, persis seperti sedia kala. Tapi apa salahnya memperbaiki? Setidaknya ia dapat meminimalisir kehancuran yang ada. Mengubah runtuhan-runtuhan fondasi menjadi sebuah bangunan kecil, meskipun masih tercipta jarak antar tiap kepingan. Dan apa itu artinya? Bangunan itu menunggu, menunggu seseorang yang berbaik hati menambal sekat itu dengan kasih sayang, menempatinya dengan suka cita dan menebar cinta didalamnya.

-&&&-

Jarum jam terus berdetik, seolah tak memiliki jeda untuk sekedar istirahat. Rein yang sedari tadi memejamkan matanya berusaha untuk terlelap akhirnya menyerah, menatap jengah ke arah jam yang seolah bekerja sama dengan kelopak matanya agar ia tak segera jatuh ke dalam dunia mimpi yang selalu diagung-agungkan oleh para kaum pendamba kasih sayang. Pasti kalian tahu kan namanya? Jomblo! Hehe

Rein beranjak dari ranjangnya menuju jendela. Percuma saja berusaha keras untuk terlelap jika pikirannya masih terpusat kepada seseorang. Dan sialnya, sulit sekali mengenyahkannya! Rein tak habis pikir bagaimana bisa pria itu dengan mudah menyelinap lantas memasuki pikirannya dan menghancurkan acara tidurnya. Ini tak bisa dibiarkan, bisa-bisa kondisi kantung matanya semakin mengkhawatirkan.

Rein meringis pelan membayangkan hal itu terjadi padanya. Cukuplah dengan wajahnya yang sedikit berminyak, jangan ditambah kantung hitam! Apalagi jerawat? Tamatlah rupa Rein yang saat ini masih syukur terbilang standar, bahkan sangat biasa.

Perlahan Rein membuka gorden yang menghalangi pandangannya. Tiba-tiba ia ingin melihat bintang, melihat pesona Antariksanya saat bertabur bintang. Namun, justru kekecewaanlah yang harus ia dapatkan. Bukan bintang yang ia dapati, melainkan rintikan hujan yang semakin lama semakin deras. Ah, sudahlah. Rein hanya bisa pasrah akan keadaan saat ini, akhir-akhir ini memang sering turun hujan, dan ia tak bisa menyalahkan siapa pun atas apa yang terjadi.

Ia bertanya-tanya, apa yang tengah ia rasakan sebenarnya? Jatuh cinta? Orang bilang jatuh cinta adalah perasaan ketika jantung berdetak melebihi batas normal ketika berdekatan dengan lawan jenis. Tapi ia tak merasakannya, justru ketenanganlah yang merasuki sukmanya, membuatnya betah berlama-lama dengan pria itu. Tunggu, kenapa langsung memikirkan soal jatuh cinta? Bukankah Rein baru pertama kali bertemu dengan pria itu? Sayangnya, pendengaran dan pikirannya telah merekam dengan jelas siapa itu Antariksa.

Sesuatu kembali melintasi pikirannya. Seketika ia teringat perkataan Lani dahulu bilamana Antariksa adalah orang yang sulit untuk didekati. Benarkah? Lantas bagaimana dengan sikapnya tadi pagi yang terbilang tak masuk akal? Apa dia menutupinya? Tapi untuk apa?

Antariksa… ah maksudnya Calvin. Entah kenapa ia lebih menyukai nama Antariksa, walaupun semua orang memanggilnya Calvin. Sepertinya aku harus membiasakan diri, pikir Rein dalam hati.

Mengingat pria itu, rasanya memang ada yang aneh. Pertama kali ia melihatnya, terasa jelas aura dingin begitu melingkupinya hingga membuat Rein bergidik ngeri. Ia terkesan dingin dan acuh, walaupun kedamaian tak sedikit pun terlepas darinya. Tapi untuk kedua kalinya, kenapa malah tak semengerikan itu? Ia terlihat santai, menyenangkan, dan sedikit kurang waras.

Jika boleh berharap, Rein ingin memasuki kehidupannya lebih dalam. Bukan hanya untuk menguak kebenaran yang ada, tapi ia memang tertarik. Calvin biasa saja, ia tak setampan pria yang duduk di sebelahnya tadi pagi, pria yang menjabat sebagai ketua OSIS tahun ini dan merangkap sebagai ketua kelas di kelasnya, Dion. Ia juga tak sepintar Bagas yang selalu mendapatkan nilai tertinggi di jurusan Akuntansi. Tubuhnya juga tak sebagus Rio yang menjabat sebagai kapten basket. Dan mereka semua berkumpul dikelasnya. Tapi kenapa malah Calvin yang membuatnya tertarik? Apa karena ia telah mendengar begitu banyak cerita dari Lani tentang pria itu?

Nah, mengingat Lani. Rein juga sebenarnya agak bingung. Bukankah Calvin  jurusan Akuntansi sama sepertinya? Bagaimana bisa dulu ia sekelas dengan Lani yang berada di jurusan RPL? Jika ia pindah pun pasti ia akan menjadi adik kelasnya, bukan malah sekelas dengannya. Semua ini membuatnya bingung. Entahlah, siapa Calvin Antariksa sebenarnya?

Rein kembali melirik jam dindingnya, waktu telah menunjukkan pukul 11.45 p.m. Selama itukah dirinya merenung? Bukankah terakhir kali ia melihat jam masih menunjukkan pukul 09.54 p.m.? Rein mendesah berat, mengingat kebiasaannya yang tak kunjung hilang malah makin menjadi. Ia lantas berbalik dan kembali bergelung di bawah selimut tebalnya. Ia berharap mimpi akan membawanya menuju kedamaian antariksa dan mempertemukannya di esok hari yang cerah beratapkan awan putih dengan panorama alam yang Tuhan suguhkan setiap pagi. Ya, sunrise, betapa Rein sangat menyukainya.

-&&&-

Rein sudah siap dan duduk cantik sembari memakan sarapannya. Ternyata semalam kakaknya pulang, dan ia sudah tak bisa lagi berbuat seenaknya atau hidup bebasnya terancam ditangan kakaknya tercinta, Ichsan Sting. Ia benar-benar pengacau kehidupannya. Pernah sekali ia diawasi oleh beberapa bodyguard berbadan besar dan selalu mengenakan seragam hitam. Rein sebenarnya heran, apa mereka selalu memakai pakaian itu setiap saat? Atau mereka memiliki berlusin-lusin pakaian yang sama? Bukankah amat monoton? Sungguh membosankan. Ah, lupakan! Yang jelas, semua itu kakaknya lakukan hanya karena ia terjatuh dari sepeda dan lututnya terluka. Betapa berlebihannya seorang Ichsan Sting kan? Bahkan ia lebih mengherankan daripada pada bodyguardnya yang menyeramkan.

"Wahh tumben pagi-pagi sarapan. Biasanya langsung pergi tanpa pamit" sindir kakak Rein, Ichsan yang baru saja datang. Ia mendudukkan dirinya disebelah Rein dan merebut roti panggang yang tengah disantapnya. Rein hanya mendengus pelan, sungguh kurang ajar kakaknya ini, padahal roti itu hanya tinggal setengah, dan Rein malas membuatnya lagi.

"Hari ini kakak yang antar" ujar Ichsan ditengah-tengah kegiatan sarapan mereka berdua. Atau hanya Ichsan yang sarapan?

"Aku bisa naik bus sekolah Kak" tolak Rein dengan cepat

"Ini perintah, dan kakak tidak suka dibantah"

"OH TUHAAAN!!!" Teriak Rein frustasi sembari mengentak-entakkan kakinya seperti anak kecil. Rein pasrah, jika kakaknya sudah seperti ini tak ada yang bisa dilakukannya lagi. Rein tak ingin mendapat masalah pagi-pagi seperti ini, berhubung kakaknya adalah seorang polisi yang selalu dididik bak tentara. Jadi ia harus disiplin. Ingat, disiplin! Sedangkan Ichsan yang melihat tingkah adiknya hanya tersenyum gemas, Rein masih tetap menjadi gadis kecilnya yang lucu dan menggemaskan.

Ichsan telah berjanji kepada ayahnya bahwa ia akan menjaga Rein dan ibunya, 2 orang wanita yang sangat mereka cintai, dengan nyawa sebagai taruhannya, terutama Rein. Pasalnya, Ichsan yang paling mengerti bagaimana menderitanya ayahnya 9 tahun silam, saat Rein terbaring tak berdaya di atas bankar dengan tubuh bersimbah darah. Hingga sesuatu terjadi padanya, hal paling mengerikan yang bisa setiap saat menyerangnya, menghilangkan nyawa gadis kecilnya, Rein.

Ichsan tak mau hal itu terjadi. Ayahnya bekerja mencari nafkah untuk mereka. Dan disinilah Ichsan berperan, menggantikan sang ayah untuk melindungi bidadari-bidadarinya.


-&&&-